Digiringnya Penghuni Neraka Ke Dalam Neraka
SIFAT NERAKA
Digiringnya Penghuni Neraka ke Dalam Neraka.
Firman Allah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
وَسِيقَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ إِلَىٰ جَهَنَّمَ زُمَرًاۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوهَا فُتِحَتۡ أَبۡوَٰبُهَا وَقَالَ لَهُمۡ خَزَنَتُهَآ أَلَمۡ يَأۡتِكُمۡ رُسُلٞ مِّنكُمۡ يَتۡلُونَ عَلَيۡكُمۡ ءَايَٰتِ رَبِّكُمۡ وَيُنذِرُونَكُمۡ لِقَآءَ يَوۡمِكُمۡ هَٰذَاۚ قَالُواْ بَلَىٰ وَلَٰكِنۡ حَقَّتۡ كَلِمَةُ ٱلۡعَذَابِ عَلَى ٱلۡكَٰفِرِينَ ٧١ قِيلَ ٱدۡخُلُوٓاْ أَبۡوَٰبَ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَاۖ فَبِئۡسَ مَثۡوَى ٱلۡمُتَكَبِّرِينَ [الزمر: ٧1، ٧2]
“Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?” mereka menjawab: “Benar (telah datang)”. tetapi Telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir. Dikatakan (kepada mereka): “Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya”. Maka neraka Jahannam Itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri”.[Az-Zumar/39: 71-72]
Firman Allah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
بَلۡ كَذَّبُواْ بِٱلسَّاعَةِۖ وَأَعۡتَدۡنَا لِمَن كَذَّبَ بِٱلسَّاعَةِ سَعِيرًا ١١ إِذَا رَأَتۡهُم مِّن مَّكَانِۢ بَعِيدٖ سَمِعُواْ لَهَا تَغَيُّظٗا وَزَفِيرٗا ١٢ وَإِذَآ أُلۡقُواْ مِنۡهَا مَكَانٗا ضَيِّقٗا مُّقَرَّنِينَ دَعَوۡاْ هُنَالِكَ ثُبُورٗا ١٣ لَّا تَدۡعُواْ ٱلۡيَوۡمَ ثُبُورٗا وَٰحِدٗا وَٱدۡعُواْ ثُبُورٗا كَثِيرٗا [الفرقان: ١١، ١٤]
Dan kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari kiamat. Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar kegeramannya dan suara nyalanya. Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka itu dengan dibelenggu, mereka di sana mengharapkan kebinasaan. (Akan dikatakan kepada mereka): “Jangan kamu sekalian mengharapkan satu kebinasaan, melainkan harapkanlah kebinasaan yang banyak”. [Al-Furqan/25: 11-14]
Firman Allah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
يَوۡمَ يُدَعُّونَ إِلَىٰ نَارِ جَهَنَّمَ دَعًّا ١٣ هَٰذِهِ ٱلنَّارُ ٱلَّتِي كُنتُم بِهَا تُكَذِّبُونَ [الطور: ١٣، ١٤]
Pada hari mereka didorong ke neraka Jahannam dengan sekuat- kuatnya. (Dikatakan kepada mereka): “Inilah neraka yang dahulu kamu selalu mendustakannya”. [Ath-Thuur/52: 13-14]
Firman Allah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
وَتَرَى ٱلۡمُجۡرِمِينَ يَوۡمَئِذٖ مُّقَرَّنِينَ فِي ٱلۡأَصۡفَادِ ٤٩ سَرَابِيلُهُم مِّن قَطِرَانٖ وَتَغۡشَىٰ وُجُوهَهُمُ ٱلنَّارُ [ابراهيم: ٤٩، ٥٠]
Dan kamu akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama dengan belenggu. Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka ditutup oleh api neraka”. [Ibrahim/14: 49- 50]
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تَخْرُجُ عُنُقٌ مِنَ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ, لَهَا عَيْنَانِ تُبْصِرَانِ وَأُذُنَانِ تَسْمَعَانِ وَلِسَانٌ يَنْطِقُ يَقُوْلُ: إِنِّي وُكِلْتُ بِثَلاَثَةٍ: بِكُلِّ جَبَّارٍ عَنِيْدٍ, وَبِكُلِّ مَنْ دَعَا مَعَ اللهِ إِلهًا آخَرَ, وَبِالْمُصَوِّرِيْنَ.
“Keluar suatu makhluk berbentuk seperti leher dari neraka di hari kiamat, dia memiliki dua mata yang melihat, dua telinga yang mendengar, lisan yang bertutur. Dia berkata: “Sesungguhnya aku diserahkan untuk (menyiksa) tiga orang: “Setiap orang yang sangat ingkar lagi keras kepala, setiap orang yang menyembah bersama Allah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sesembahan yang lain, dan orang-orang yang bekerja sebagai pelukis (makhluk hidup).” HR. Ahmad dan at-Tirmidzi.[1]
Orang Pertama yang Menjadi Sasaran Dinyalakan Api Neraka.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله- صلى الله عليه وسلم- يقول: «إنَّ أَوَّلَ النَّاسِ يُقْضَى يَومَ القِيَامَةِ عَلَيْهِ، رَجُلٌ اسْتُشْهِدَ، فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهَ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟، قَالَ: قَاتَلْتُ فِيكَ حَتَّى اسْتُشْهِدْتُ، قَالَ كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ قَاتَلْتَ لأَنْ يُقَالَ جَرِيءٌ فَقَدْ قِيلَ، ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ العِلْمَ وَعَلَّمَهُ وَقَرَأَ القُرآنَ، فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: تَعَلَّمْتُ العِلْمَ وَعَلَّمْتُهُ، وَقَرَأْتُ فِيكَ القُرآنَ، قَالَ: كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ العِلْمَ لِيُقَالَ عَالِمٌ، وَقَرأتَ القُرآنَ لِيُقَالَ هُوَ قَارِئٌ فَقَدْ قِيلَ، ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ وَرَجُلٌ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ، وَأَعْطَاهُ مِنْ أَصْنَافِ المَالِ كُلِّهِ، فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: مَا تَرَكْتُ مِنْ سَبِيلٍ تُحِبُّ أَنْ يُنْفَقَ فِيهَا إلا أَنْفَقْتُ فِيهَا لَكَ، قَالَ: كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ فَعَلْتَ لِيُقَالَ هُوَ جَوَادٌ، فَقَدْ قِيلَ، ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ، ثُمَّ أُلْقِيَ فِي النَّارِ». أخرجه مسلم.
“Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya orang pertama yang akan ditanya oleh Allah di hari kiamat adalah seorang yang mati syahid. Dia dihadapkan kepada Allah, lalu Allah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan nikmat-nikmat-Nya kepadanya, maka orang itupun mengetahui nikmat tersebut. Allah bertanya kepadanya: “Apakah yang kamu perbuat dengan nikmat tersebut? Ia menjawab: “Aku berperang karena Engkau sehingga diriku mati syahid. Allah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berfirman: “Engkau dusta, engkau berperang supaya dikatakan sebagai pemberani, dan itu sudah dikatakan. Kemudian diperintahkan untuk dibawa ke neraka, lalu dia diseret hingga dilemparkan ke dalam neraka. (Selain itu) seorang laki-laki yang menuntut ilmu, mengajarkannya dan membaca al-Qur`an. Dia dibawa menghadap Allah, Dia mengingatkan akan nikmat-nikmat-Nya, maka orang itupun mengingatnya. Allah bertanya kepadanya: “Apakah yang kamu perbuat dengan nikmat tersebut?. Orang itu menjawab: “Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya, serta membaca al-Qur`an karena Engkau”. Allah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berfirman: “Engkau dusta, akan tetapi engkau menuntut ilmu supaya dikatakan ‘alim, dan engkau membaca al-Qur`an supaya dikatakan qari` (pembaca yang pandai) dan itu sudah dikatakan. Kemudian Allah memerintahkan untuk dibawa ke neraka, lalu ia diseret hingga dilemparkan ke dalam neraka”. Juga, seorang lelaki yang diberi keluasan rizqi, dan Allah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan kepadanya semua jenis harta. Dia dibawa (menghadap Allah) maka Allah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan nikmat-nikmat-Nya, maka diapun mengingatnya. Allah bertanya: “Apakah yang kamu perbuat dengan nikmat itu?. Ia menjawab: “Aku tidak meninggalkan satu jalan yang Engkau suka diinfakkan padanya, kecuali aku berinfak padanya karena Engkau. Allah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berfirman: engkau dusta, akan tetapi engkau melakukan hal itu agar dikatakan dermawan, maka hal itu sudah dikatakan. Kemudian ia diperintahkan untuk dibawa ke neraka, lalu ia diseret hingga dilemparkan di neraka. HR. Muslim.[2]
Penghuni Neraka.
Firman Allah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَكَذَّبُواْ بَِٔايَٰتِنَآ أُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلنَّارِۖ هُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ [البقرة: ٣٩]
“Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”. [Al-Baqarah/2: 39]
Dari ‘Iyadh bin Himar Radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَأَهْلُ النَّارِ خَمْسَةٌ: الضَّعِيْفُ الَّذِي لاَ زَبْرَ لَهُ, الَّذِيْنَ هُمْ فِيْكُمْ تَبَعًا لاَ يَتْبَعُوْنَ مَالاً وَلاَ أَهْلاً. وَالْخَائِنُ الَّذِي لاَ يَخْفَى لَهُ طَمْعٌ وَإِنْ دَقَّ إِلاَّ خَانَهُ. وَرَجُلٌ لاَ يُصْبِحُ وَلاَ يُمْسِي إِلاَّ وَهُوَ يُخَادِعُكَ عَنْ أَهْلِكَ وَمَالِكَ” وَذَكَرَ الْبُخْلَ أَوِ الْكَذِبَ “وَالشِّنْظِيْر الفَحَّاشُ”.
“…Penghuni neraka ada lima macam: Orang lemah yang tidak memiliki akal (yang mencegahnya berbuat keji), mereka adalah orang yang mengikutimu, orang yang tidak memiliki keluarga dan harta (sebagai penopang), dan pengkhianat yang tidak samar baginya sifat rakus, sekalipun kecil melainkan ia berkhianat padanya, dan seseorang yang tidak berlalu pagi dan sore kecuali ia menipumu terhadap keluarga dan hartamu, dan ia juga menyebutkan seorang yang bakhil atau pendusta, dan orang yang berakhlak yang buruk.” HR. Muslim.[3]
Yang Paling Banyak Menjadi Penghuni Neraka.
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu ia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَرَأَيْتُ النَّارَ, فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ يَكْفُرْنَ. قِيْلَ أَيَكْفُرْنَ باِللهِ؟ قَالَ يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ. لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ ثُمَّ رَأْتَ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ.
“Dan aku telah melihat neraka, ternyata sebagian besar penghuninya adalah para wanita disebabkan mereka kafir. Beliau ditanya: “Apakah mereka kafir kepada Allah Shallallahu ‘alaihi wa sallam? “Beliau menjawab: “Mereka ingkar terahadap suami dan mengingkari perbuatan baik orang lain. Jika engkau berbuat baik kepada salah seorang dari mereka sepanjang masa, kemudian dia melihat sesuatu (yang buruk) darimu, maka dia berkata: ‘Aku belum pernah melihat kebaikan apapun darimu.” Muttafaqun ‘alaih[4]
Ξ Penghuni Neraka yang Paling Berat Siksanya
[Disalin dari مختصر الفقه الإسلامي (Ringkasan Fiqih Islam Bab : Tauhid dan keimanan التوحيد والإيمان ). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
_______
Footnote
[1] Shahih HR. Ahmad 8411, Lihat as-Silsilah ash-Shahihah 512, dan at-Tirmidzi 2574, ini adalah lafazhnya, Shahih Sunan at-Tirmidzi 2084.
[2] HR. Muslim no. 1905
[3] HR. Muslim no. 2865
[4] HR. al-Bukhari no. 29, ini adalah lafazhnya, dan Muslim no. 907
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/84577-digiringnya-penghuni-neraka-ke-dalam-neraka.html